Saturday, January 10, 2015

TUNE UP & Performa - Maintenance Mobil anda


Kata-kata TUNE-UP sudah biasa terdengar di dunia otomotif. Sebenarnya kata Tune-Up ini tidak seragam perlakuan setiap bengkel mobil baik bengkel swasta maupun Dealer. Masing2 menerapkan sistim dan kebijakan sendiri-sendiri. Ada yang memberi gambaran tune-up ringan dan tune-up berat. Dikarenakan harga jasa yang dibebankan ke pelanggan juga beragam mengikuti kinerja yang dilakukan.
Tune up ringan sebenarnya adalah be-bersih menurut kami. Contoh : hanya cek busi dan semprot throotle body/carburator dengan jenis spray cleaner, kemudian di lap, stater dan geber2 gas.
Ini hanya membuang uang menurut kami dan selayaknya dapat dilakukan sendiri oleh pemilik kendaraan bila mengerti dan mempunyai waktu luang.

Tune up (berat) sebenarnya adalah membersihkan keseluruhan komponen penunjang saluran masuk udara hingga ke arah pembakaran, yang meliputi Saluran udara masuk ke arah box filter udara, mass air flow sensor, throotle body, intake manifold, busi dan injector. Bagian yang dibersihkan seperti intake manifold akan tergantung pada desain/jenis mesin mobil tertentu. Contoh jenis grand livina sebaiknya sekalian di bersihkan intake manifoldnya saat memeriksa busi. Sedangkan mobil jenis lain bila tidak perlu membuka intake manifold maka biasanya tidak perlu dibuka, kecuali sudah bertahun2 tidak pernah dibuka/dibersihkan. Karena intake manifold bisa dibersihkan saat mengganti paking/seal tutup klep apabila suatu saat bocor, jadi bisa sekaligus dikerjakan saat mengganti paking tutup klep tersebut, dan berguna saat membersihkan sisa lelehan oli/kotoran di sekitar tutup klep yang semakin mudah apabila bagian intake dilepas.

Ke-awaman atau ketidaktahuan konsumen soal mesin membuat makin hari makin terkuburnya masalah TUNE-UP yang benar tersebut seiring waktu. Selain itu juga perlu diwaspadai gejala makin banyaknya kasus yang kami temui apabila masih digaransi sekian tahun untuk mobil baru dan persoalan tune up tersebut juga tampaknya hanya di atas kertas belaka. Banyak kasus tidak tuntas atau pengerjaan tuneup yang dilakukan tidak memadai. Bahkan sebenarnya hanya bersih2 dan bukan Real tune up. Khususnya untuk mesin yang harus membongkar banyak bagian, intake dsb bila ingin dilakukan tune up yang benar. Seiring kemajuan jaman, prinsip Time is Money dilakukan, bahkan melenceng sehingga bagian yang harusnya dibuka dan dibersihkan tidak Dilakukan. Kenapa ?
Karena untuk pengecekan hasil kerja sulit dilakukan oleh konsmen, harus membuka semua bagian kembali. Kedua , anda harus melihat dan menghitung berapa lama waktu yang dibutuhkan saat tune up tersebut. Bahkan ada beberapa jenis mobil yang harus menginap bila akan tune-up, dikarenakan tingkat kesulitan panas dan desain teknis mesin yang kurang tepat bila dilakukan tune up saat mesin panas dan resiko terluka karena suhu panas tersebut. Misal : mercedes C240 6 cyld yang memiliki 12 busi dan GLivina.
Juga anda tidak akan tahu bagaimana kualitas jasa servis tune up suatu bengkel bila anda tidak paham dan tidak melihat sendiri yang dilakukan. Lihat, dengar, dan rasakan. Bila anda juga tidak pernah merasakan tune up di tempat lain, maka anda juga tidak akan tahu perbedaan dan mana yang terbaik untuk anda.
Kualitas vs nilai Uang menentukan hasil servis kendaraan anda.
Sebaiknya tune-up dilakukan secara reguler setiap 10 ribu s/d 20 ribu km sekali. Tergantung pemakaian dan situasi rute yang ditempuh setiap hari. Pemilik yang menggunakan mobil ke kantor di daerah Sudirman kota dan yang ke pabrik semen setiap hari, akan berbeda tingkat kotornya meskipun mobil type sama. Usahakan mengenal bengkel yang anda percayai dalam memperbaiki kendaraan. Lihat karakter pemilik dan anak buah/montir yang kerja. Naluri anda akan berperan penting dalam menilai hal tsb. Semoga sukses.

No comments:

Post a Comment

Silahkan comment dengan sopan. Terima kasih.